Telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya
bahwa Sel Volta merupakan tempat berlangsungnya perubahan reaksi kimia (Reaksi
Redoks spontan) dan dari perubahan tersebut akan dihasilkan arus listrik.
1. Reaksi Redoks Spontan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks
yang berlangsung dengan sendirinya.
Contohnya adalah reaksi antara logam Zink (Zn)
dengan larutan tembaga(II) Sulfat (CuSO4). Jika logam Zn dimasukkan
ke dalam larutan CuSO4 segera
akan terjadi reaksi dimana Zn sedikit demi sedikit melarut, sedangkan disisi
lain logam Cu dalam larutan justru akan mengendap. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Zn (s) +
Cu2+(aq) ----> Zn2+ (aq) +
Cu (s) ( reaksi
spontan)
namun sebaliknya, jika logam Cu dilarutkan
kedalam Zink(II) Sulfat (ZnSO4 ) tidak akan terjadi reaksi. Reaksi
yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut :
Cu (s)
+ Zn2+(aq) ----> Cu2+ (aq) +
Zn (s) (
reaksi tak spontan)
Untuk reaksi tak spontan seperti diatas, akan
dibahas pada bab elektrolisis
Lalu apakah syarat supaya suatu reaksi dapat
berjalan spontan?
2. Deret Volta
Deret Volta adalah urutan logam-logam dari
reduktor terkuat sampai reduktor terlemah.
Perlu diketahui bahwa semua logam
kecenderungannya adalah melepaskan elektron, namun kemampuan suatu logam dalam
melepaskan elektron berbeda-beda. untuk mengetahui kemampuan logam dalam
melepaskan elektron (reduktor) dapat dilihat dalam deret volta.
DERET VOLTA
Li - Ka - Ba - Ca - Na - Mg - Al - Mn - H2O
- Zn - Cr - Fe - Cd - Co - Ni - Sn - Pb - H - Cu - Hg - Ag Pt - Au
<
----------------------------------------------------------------------------------------------------------->
Oksidasi / Reduktor Reduksi
/ Oksidator
( Jika kesulitan menghafal, Baca : Cara MudahMenghafal Deret Volta)
contoh : Logam Zn ada disebelah kiri Cu dari deret volta, sehingga Zn akan lebih
mudah teroksidasi dari pada Cu. Apabila logam Zn dilarutkan dalam larutan Cu2+,
maka berdasarkan deret volta reaksi dapat terjadi karena Zn akan teroksidasi
menjadi Zn2+ sedangkan Cu2+
akan tereduksi menjadi Cu.
Sebaliknya, jika logam Cu dilarutkan dalam
larutan Zn2+, reaksi tidak
akan berlangsung karena berdasarkan deret volta jika ada logam Cu dan Zn maka
seharusnya Zn (sebelah kiri deret volta) yang teroksidasi menjadi Zn2+.
Hal-hal penting mengenai deret volta
Semakin
ke kiri letak suatu logam dalam deret volta, maka :
- Logam semakin reaktif
- Sifat reduktor nya semakin kuat
- Logam sebelah kiri dapat mereduksi ion sebelah kanan, tapi logam kanan tidak mereduksi ion sebelah kiri
- Logam sebelah kiri dapat mendesak logam sebelah kanan dari senyawanya
- Sifat reduktor nya semakin kuat
- Logam sebelah kiri dapat mereduksi ion sebelah kanan, tapi logam kanan tidak mereduksi ion sebelah kiri
- Logam sebelah kiri dapat mendesak logam sebelah kanan dari senyawanya
Rangkaian Sel Volta
Sel Volta mengubah reaksi kimia spontan menjadi energi listrik |
Pada rangkaian sel diatas, dapat diejelaskan
sebagai berkut : logam Zn dicelupkan dalam larutan ZnSO4. Zn akan
larut dengan melepaskan 2e membentuk ion Zn2+.
Zn ---> Zn2+ (s) + 2e
Elektron tersebut tidak larut akan tetapi
mengalir melalui kawat penghantar menuju larutan CuSO4. Dua elektron
ditangkap oleh larutan Cu2+ membentuk Cu yang akan mengendap di
katoda Cu.
Cu2+ +
2e ------> Cu (s)
Dengan adanya aliran elektron, maka rangkaian
tersebut dapat menghasilkan arus listrik.
Fungsi Jembatan Garam ?
Fungsi jembatan garam adalah untuk menetralkan
kelebihan muatan, maksudnya pada saat Zn terlalu banyak larut membentuk Zn2+
maka pada tabung A akan kelebihan muatan positif yang menyebabkan
terhambatnya pelarutan logam Zn selanjutnya, sebaliknya pada tabung B akan
kelebihan muatan negatif seiring dengan mengendapnya ion Cu2+. Hal
ini akan menghambat pengendapan ion Cu2+ selanjutnya. Akibatnya,
aliran elektron akan terhenti. Untuk menghentikan kelebihan muatan, kedua
larutan dihubungkan dengan jembatan garam ( biasanya larutan NaCl atau KNO3
) dalam agar-agar. Ion negatif akan bergerak ke tabung A untuk
menetralkan kelebihan ion Zn2+ dan ion positif akan bergerak ke
tabung B untuk menetralkan kelebihan ion SO42-.
Note :
Reaksi pada Elektroda :
Katoda --> Reduksi
Anoda ----> Oksidasi
Jembatan keledai Ka Red Ok An ( Katoda Reduksi Oksidasi Anoda )
Katoda --> Reduksi
Anoda ----> Oksidasi
Jembatan keledai Ka Red Ok An ( Katoda Reduksi Oksidasi Anoda )
Muatan pada Sel Volta
Katoda ---> muatan +
Anoda ----> muatan -
Jembatan keledai Ka P AN (Katoda Positif Anoda Negatif)
Aliran elektron pada Sel Volta
Elektron dilepas dari oksidasi. jadi elektron mengalir dari
oksidasi ke ---> reduksi atau dari
anoda ke -----> katoda
Elektron dilepas dari oksidasi. jadi elektron mengalir dari
oksidasi ke ---> reduksi atau dari
anoda ke -----> katoda
3. Notasi / Diagram Sel Volta
Diagram sel volta --> Susunan sel volta
dinyatakan dengan notasi singkat. Sama seperti deret volta yang menyusun logam
dari oksidasi di kiri semakin ke kanan (reduksi), maka diagramnya juga sama
diagram sel volta :
Contoh : Rangkaian sel volta diatas ( Cu dan Zn)
Contoh : Rangkaian sel volta diatas ( Cu dan Zn)
Zn (oksidasi ) dan Cu (reduksi), diagram /
notasi sel nya :
Zn / Zn2+ || Cu2+ /Cu
Artikel selanjutnya :
0 komentar:
Posting Komentar