Sabtu, 06 Januari 2018

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, larutan dikelompokan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantar listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh larutan elektrolit : larutan asam sulfat, soda api (NaOH), garam dapur (NaCl), asam cuka (CH3COOH) dan amonium hidroksida. Contoh larutan non elektrolit :  larutan gula dan larutan urea.

1. Mengapa Larutan Elektrolit Dapat Menghantar Listrik?

Jika muncul pertanyaan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, maka alasannya dikemukakan oleh seorang ahli kimia bernama Svante August Arrhenius (1859 - 1927 ). Menurutnya larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena zat terlarut yang ada di dalamnya akan terionisasi (terurai) menjadi partikel bermuatan listrik atau disebut ion. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion bermuatan negatif disebut anion. Dalam larutan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas dan inilah yang akan menghantarkan listrik.
Sebaliknya pada larutan nonelektrolit, karena dalam larutannya, zat terlarut tidak terionisasi (teruarai) menjadi partikel bermuatan (ion) sehingga tidak dapt menghantar listrik.

2. Adakah percobaan yang biasa dilakukan untuk membuktikan daya hantar listrik pada larutan ?

Untuk mengetahui suatu larutan bersifat elektrolit atau nonelektrolit, biasanya dilakuakan percobaan dengan rangkaian sebagai berikut :

Daya hantar listrik dapat diindikasikan dengan dua hal yakni : nyala lampu dan gelembung gas. Apabila pada percobaan, lampu menyala terang dan muncul gelembung gas disekitar elektroda 
hal ini menunjukan larutan bersifat elektrolit. Semakin terang lampu dan gelembung semakin banyak maka sifat elektrolit semakin kuat. Sebaliknya, jika nyala lampu lemah dan gelembung sedikit, atau hanya salah satu indikator yang muncul (lampu menyala saja / ada gelemung saja) maka elektrolitnya semakin lemah. Sedangkan jika kedua indikator tidak muncul (lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung) maka larutan disebut nonelektrolit.

3. Apakah yang dimaksud Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah itu?

Dari hasil percobaan diatas dikemukakan adanya elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan : Lampu menyala terang dan timbul gelembung gas disekitar elektroda.
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi tidak sempurna ( jumlah zat yang terion hanya sedikit)

Berikut tabel yang dapat menjelaskan perbedaan antara elektrolit kuat dan elektrolit lemah :

NoElektrolit KuatElektrolit Lemah
1.
2.
Dalam larutan terionisasi sempurna
Derajat ionisasi sempurna ( α = 1 )
Dalam larutan terionisasi sebagian
Derajat ionisasi kurang dari 1 ( 0 < α  1 )

0 komentar:

Posting Komentar